Halaman

Rabu, 29 Mei 2013

JOMBLO LIFESTYLE

          Ga sengaja hari ini bangun pagi-pagi banget, karena emang cuaca yang dingin. Langsung buka-buka laptop nemu tulisan yang mak jlebb nyesek banget di ati ini. Aku kan follow blognya shitlicius yang nulis Alit, kalau pada belum tahu coba deh search di google. Banyak tulisan-tulisan dia yang bisa bikin kita ngakak bahkan bisa bikin kita nangis. Basicly tulisan ini terinspirasi banget-banget dari Alit, terinspirasi beda lo sama copy paste ok.
             Pernah diginiin gak???
" Dah mandi? Udah ! Kok Masih Jomblo" (pengen lempar landak ke orang itu)
" Sendal aja berpasangan kok kamu ga?"
" Jokowi (Jomblo Kok Suwi-Suwi)" 
             Ahhh,,rasanya pengen ngelempar hape sama orang yang bilang gitu. Anyway aku akan bercerita tentang gaya hidup jomblo, yah ini sih dari hasil yang aku rasakan dan observasi aja yah hehehhe. 

JALAN 
               Perlu diingat bahwa jomblo itu ga akan pernah mau jalan sendiri, kemanapun dia pergi pasti dia akan minta ditemenin, bahkan cuman beli indomie di burjo deket kost aja minta ditemenin. Kenapa?? karena mereka akan takut melihat pasangan-pasangan yang dengan sadis memperlihatkan kemesraaan mereka di depan umum, entah itu gandengan atau boncengan yang ala-ala tas ransel gitu. 
Nih yang boncengannya kayak gini,,,kan itu bikin nyesek para jomblo-jomblo yang ngeliatnya. Kadang waktu di lampu merah, mereka dengan mesranya pegang-pegang tangan. 

 NONGKRONG 
                  Sama halnya dengan jalan nonkrong pun jomblo paling anti sendirian, karena itu akan menjadi hal yang mengerikan bagi seorang jomblo apabila dia nongkrong sendiri, atau untuk sekedar ngopi-ngopi cantik. Karena ketika dia duduk sendirian dan disekitarnya pasangan-pasangan yang lagi2 dengan sadis mempertontokan kemesraannya di depan umum, dengan suap-suapan, minum satu gelas berdua ( ga punya duit tuh cowok). Ya itu jomblo akan selalu nongkrong bersama teman-teman senasib dan seStatus jomblo.
                   Bahkan kalau malam minggu datang,,jari-jari jomblo saat sore tiba sudah sibuk ngetik, buat hubungin teman-temannya yang seStatus untuk nongkrong bersama, entah sekedar ngopi atau makan di caffe-caffe. Kayak gini nih

Ya gini nih,,kalau jomblo malam minggu hanya digunakan buat ngopi-ngopi cantik bersama teman-teman senasib dan seStatus.
Untuk ngajak cowok kenalan pun sudah tidak ada daya bagi kami, yang kami lakukan ketika ada cowok ganteng cuman bisa berbisik saja. Huft huft huft :(

MAKAN
              Jomblo itu mandiri, dia akan makan sendiri dan makan tepat pada waktunya meskipun ga ada yang ngingetin " Hi,,udah makan belum" Ga ga jomblo ga akan seperti itu? Dan dia pun ga bakalan minta disuapin orang lain, karena itu tadi jomblo itu mandiri dan mensyukuri nikmat Tuhan, punya tangan sendiri buat makan sendiri. 

BELANJA
               Jomblo itu mudah memilih dan ga mudah galau saat memilih baju mana yang akan dia beli. Dia ga perlu nanya pendapat orang buat beli barang yang dia suka. Ga kayak pasangan-pasangan yang begitu ada barang bagus " Ihhh..lucu ya yang sepatunya, menurutmu bagus yang mana pink atau ungu" weekkkk. Jomblo cukup bertanya kepada penjaga toko bila ingin warna lain atau ukuran lain, bahkan dia kadang ga minta pendapat siapapun beli tinggal beli aja. 

TIDUR
                 Jomblo itu tidur bisa kapan saja, tapi kadang sebagai jomblo aku lebih memilih tidur lebih awal. Karena selain kelelahan kerja, juga ga akan ada yang bilang " Selamat tidur ya, have a nice dream" Jadi buat apa tidur malam-malam. Bahkan ga tidur pun ga akan ada yang merhatiin jomblo. Ketika bangun pagi pun ga akan ada yang ngucapin kamu selamat pagi,,kecuali kalau kamu ke indomaret kamu bakal disapa sama mas mas dan mbak mbak di indomaret. 

SOCIAL MEDIA
                  Jomblo itu kebal,,banget. Setelah dapat bully di dunia nyata jomblo juga akan selalu dapat cyber bully alias di bully di dunia maya. Memang tidak ada tempat yang aman untuk jomblo. Apabila malam minggu tiba, akan banyak twiter nyinyir dari admin-admin nyinyir yang selalu bilang " jomblo ya,,,dll"..makanya mending jomblo kalau di social media, kalau ngetwit atau update langsung dikasih NO MENSYEN aja. 

BERSYUKUR dan BERDOA
                  Jomblo itu akan banyak bersyukur bila dapat curhatan dari teman-teman mereka yang punya pacar, tapi hubungan mereka tidak bahagia. Hubungan yang tidak saling mendukung pasangannya satu sama lain. Namun jomblo juga rajin berdoa ketika teman-temannya sudah mulai banyak yang berganti status jomblo menjadi pacaran. 

Ahhhh...Sudahlah apapun itu disyukuri saja,,Jomblo is not a crime begitupun dengan balen,,balen juga bukan a crime.

Senin, 27 Mei 2013

DESA MANGIR

Perjalanan kami mulai saat malam itu, Jumat 24 Mei 2013 pkl. 19.00 perjalanan teman2 dari Ketjilbergerak dan komunitas bertulang. Suasana gelap jalan yang jelek, sehingga kadang masuk lubang pun kami rasakan. Kami pun tiba di pendopo Dukuh desa Mangir, disana kami bertemu dengan para pemuda-pemudi setempat yang menyambut kami dengan hangat dan ramah. Suasana gelap dan sedikit mengerikan pun tidak kami rasakan, karena hilang dengan obrolan ramah bersama karang taruna setempat. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 kami pun berpamitan pulang, dan tiba di Jogja sudah pukul 22.00, wow cukup jauh kan perjalanan kami. 
           And the show is begin,,jadi begini silaturahmi teman2 Ketjilbergerak dan Komunitas Bertulang dalam rangka untuk berbagi ilmu bersama adik-adik di desa Mangir. Kami akan mengadakan workshop melukis dengan tema " Aku Cinta Desa Mangir", teman-teman dari Ketjilbergerak hanya sebagai fasilitator sedangkan untuk pemateri diisi oleh teman-teman Komunitas Bertulang yang terdiri dari Mas Rizal, Mas Alfin, Mas Maul, Mas Basuki ada beberapa lagi tapi lupa hehehehe....nih foto-foto saat workshop kemarin

Seru lo,,,antusiasme dari adik-adik di Mangir, meskipun awal-awal sempat bingung mau gambar apa kak, tapi hasil lukisan mereka wuihhh keren-keren. Angkat topi deh buat kakak-kakak dari Ketjilbergerak dan Bertulang yang dengan sabar membimbing adik-adik dari desa Mangir. 
Nih foto-foto kakak-kakak yang caem-caem dari Ketjilbergerak dan Komunitas Bertulang 


 Dengan berani adik kita yang bernama Icha yang baru usia TK ini menceritakan hasil karyanya lo,,,
                       Here we are Ketjilbergerak with Bertulang,,,setelah lelah seharian berbagi ilmu dengan adik-adik dari desa Mangir. 
         Ehhh,,,dari tadi cerita Mangir terus, Mangir apaan sih, penasaran ya, Mangir itu apa letaknya dimana. Nih dia penulis tadi dah coba tanya2 mbah google tentang desa Mangir. Yang jelas sih letaknya cukup jauh ya, di desa Pajangan Bantul. 
 
SEJARAH DESA MANGIR
Mangir adalah nama sebuah desa di daerah Jogja. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, Mangir merupakan daerah perdikan, atau daerah bebas pajak. Sama seperti desa Galia yang tidak mau tunduk pada kekuasan Romawi, pada serial komik Aterix. Bagi kekuasan kerajaan Mataram Jogja, Mangir adalah duri dalam daging. Desa ini secara terang-terangan tidak mau tunduk pada kerajaan Mataram, apalagi membayar upeti seperti wilayah lainnya.  Tokoh pemberontak dari Mangir itu adalah Ki Ageng Mangir. Dia ditakuti karena memiliki pusaka sakti, tombak Kyai Plered.

Kekuatan Mangir, oleh Pramoedya Ananta Toer diangkat sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasan hegemonik feodalistik. Karya Pram ini agak beda dengan novel-novel sebelumnya. Teknik penulisannya berupa skenario pementasan, atau naskah drama yang harus dibaca oleh para pemainnya. Lengkap dengan prolog, dialog yang harus diucapkan oleh setiap pemainnya, serta keterangan yang membingkai jalinan cerita. Tapi hasilnya sama saja. Bagi pembaca yang terus mengikuti setiap jengkal kata akan segera menangkap hawa perlawanan itu.

Melalui Mangir pula, Pram ingin menguak kabut misteri yang selama ini menutupi sosok Ki Ageng Mangir yang sebenarnya. Menurut versi Mataram, Ki Ageng Mangir adalah pemberontak yang halal darahnya untuk dibunuh. Maka diaturlah sebuah skenario untuk menjebak Ki Ageng Mangir. Caranya,  Panembahan Senopati mengirim Pambayun, yang tak lain adalah anak perempuan tertuanya, untuk menyamar sebagai penari ronggeng ke desa Mangir, dengan harapan Mangir terpikat dan menjadikan Pambayun sebagai istrinya. Jebakan itu berhasil. Ki Ageng Mangir jatuh cinta.

Persoalan menjadi rumit ketika Pambayun kemudian secara tulus jatuh cinta kepada Ki Ageng Mangir, padahal tugasnya adalah membawa kepala Ki Ageng Mangir ke hadapan ayahandanya. Pambayun meminta Ki Ageng Mangir untuk mau datang menghadap ayahandanya, musuh politik  Ki Ageng Mangir sendiri yang kini adalah mertuanya sendiri. 

Berangkat dari sini, terjadi perbedaan versi. Ketika Ki Ageng Mangir menghadap Panembahan Senopati, kepala Ki Ageng Mangir pecah diantamkan ke batu. Peristiwa itu terjadi ketika Ki Ageng Mangir tunduk sujud  kepada mertuanya, setelah semua senjata dia lepaskan. Sebab menurut tradisi jawa, seorang menantu yang sedang sujud kepada mertua harus melepaskan seluruh senjatanya. Di sini Panembahan Senopati menang telak.  Setelah mati, jasad Ki Ageng Mangir dikubur dengan bagian kepala masuk dalam tembok kraton, sementara bagian kaki berada di luar tembok. Karena Ki Ageng Mangir adalah menantu raja tapi sekaligus pemberontak. Jadi jasadnya tidak bisa diterima secara utuh oleh istana.

Versi Pram, adalah keniscayaan bagi Ki Ageng Mangir untuk begitu saja tunduk kepada Raja Mataram. Itu bukanlah watak aslinya. Mangir sebelum mati pasti melakukan perlawanan hingga titik darah penghabisan. Bukan mati secara sia-sia di atas bongkahan batu, di bawah injakan kaki kuasa Panembahan Senopati!

Naskah Pram ini ingin membuka mata dunia bahwa kraton Mataram itu menyimpan watak licik, menghalalkan segala cara. Maestro perancang skenario pembunuhan itu adalah Ki Juru Martani.  Tentu dengan persetujuan Panembahan Senopati yang merasa kedudukannya terusik. Kisah ini tidak hanya berhenti pada masa kekuasaan Mataram.
(Resensi ditulis oleh Hartono) http://rumahbaca.wordpress.com/2007/09/11/mangir/

Okey itu aja yah,,yang penasaran monggo silahkan dateng ke Desa Mangir and enjoy the ecxotic village and the hospitality there,,ga kapok deh kesana meski jalannya bisa bikin orang keguguran hahahaha. Have a nice trip in Mangir people