Halaman

Rabu, 02 Juli 2014

DOA MEMAKSA KEPADA TUHAN

Doa itu disertai dengan rasa percaya...iya rasa percaya. hahaha. Sahur tadi ga bisa tidur,,,ada hal-hal yang sedang saya pikirkan. Soal capres...ahhh tidak saya tidak peduli soal pemilihan capres, atau sepak bola. Soal jodoh,,,soal kerjaan yang tetap bisa jadi bisa jadi sih. Pengen nikah,,,bisa jadi bisa jadi!! Ahh enggak kok...

Soal bangsa ini, bangsa ini yang sedang sakit parah. Bangsa yang lebih membela kaum yang berduit dan berkuasa, bangsa yang tuli yang tak mau mendengarkan suara rakyat kecil. Akar rumput...bukankah suara rakyat itu SUARA TUHAN?? Entah masih suara Tuhan atau bukan, yang jelas kini suara Tuhan tak lagi diindahkan oleh mereka yang memiliki jabatan, yang memiliki kekuasaan. Rakyat kecil dibantai seenaknya, rakyat kecil dipermainkan seenak mereka. 

#Jogja Ora Di Dol
#SaveRembang 
#PetaniKarawang 

Banyak lagi para rakyat kecil yang berjuang demi kehidupan yang layak, demi lingkungan yang nyaman untuk mereka dan anak cucu mereka. Tidak hanya itu kasus-kasus lama juga banyak menghantui negeri ini. Papua, Kalimantan kasus HAM. Hahhhh...so many (sedih...iya sedih). 

Kasus terbaru akhir-akhir ini adalah kasus rembang dan petani karawang. Banyak petani di rembang menolak pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng, Rembang Jawa Tengah. Kenapa mereka menolak?? Mereka tidak mau lingkungan mereka rusak...mereka ingin menyelamatkan lingkungan tempat tinggal mereka dari kerakusan para pemilik uang. Ini demi anak cucu mereka. Sampai sekarang mereka masih bertahan menolak pembangunan pabrik, dan protes dengan membangun tenda, sampai protes mereka didengar dan alat-alat berat diturunkan. Diantara mereka banyak petani perempuan, yang melawan aparat laki-laki dengan senjata dan sepatu besar-besar. Mereka diinjak dan didorong...
( jujur nangis saya ngetik ini, sambil dengerin lagu dari Ilalang Zaman "jangan diam PAPUA") 



Foto petani ibu ibu di Rembang, yang sampai saat ini masih berjuang. Meskipun bulan puasa, mereka tetap berjuang. Salut sama kegigihan mereka...semoga Tuhan memberikan kekuatan di pundak mereka dan keteguhan hati mereka. 


Kemudian kasus yang terbaru adalah petani Karawang. Ini saya ambil dari bisnis.com

Sedikitnya 1.200 petani di Karawang, Jawa Barat dalam kondisi siaga, Selasa (23/6/2014) ini  terkait dengan upaya mempertahankan lahan mereka dari eksekusi pengadilan negeri yang akan dikawal oleh ribuan aparat gabungan. Juru Bicara Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Galih Andreanto mengatakan dirinya bersama ribuan petani Karawang lainnya tengah menjaga titik-titik lokasi yang akan menjadi target eksekusi pada hari ini. Rencananya, juru sita akan melakukan hal itu pada pukul 09.00.

Para petani itu masing-masing tinggal di Desa Margamulya, Desa Wanasari dan Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang. Lahan yang disengketakan itu mencapai 350 hektare dengan  perusahaan properti, PT Sumber Air Mas Pratama (SAMP), yang dimiliki oleh PT Agung Podomoro Land Tbk. "Para petani dalam kondisi siaga hari ini dengan menjaga titik-titik yang akan dijadikan eksekusi oleh pengadilan," kata Galih yang tengah berada di Karawang, saat dikonfirmasi pagi ini.
"Sejak kemarin, aparat gabungan keamanan melakukan konvoi untuk menakut-nakuti warga," tambahnya.
Eksekusi itu dinilai berdasarkan putusan PK No.150/PK/PDT/2011 yang memenangkan PT SAMP. 

Walaupun demikian, Komnas HAM menilai eksekusi tak dapat dilakukan karena masih adanya tumpang tindih putusan dan tak ada kejelasan hak masyarakat. Galih memaparkan pihaknya juga sudah memblokade akses tol Karawang Barat dan Karawang Timur sebagai salah satu protes para petani dalam kasus tersebut. Sejumlah organisasi buruh juga bersolidaritas dengan membantu penutupan akses tersebut. KPA mengkhawatirkan akan terjadi letusan konflik akibat para petani yang mempertahankan lahan mereka dengan upaya eksekusi yang dikawal oleh aparat gabungan, terutama Brigade Mobil (Brimob). Diketahui, aparat gabungan itu diturunkan dari Polda Jawa Barat dan Polres Karawang.

sumber berita  http://properti.bisnis.com/read/20140624/107/238281/ribuan-petani-karawang-tolak-eksekusi-lahan

Bayangkan 500 petani yang demo, namun dihadang oleh ratusan aparat Brimob, mereka disemprot air. Kemudian di hadang oleh ratusan aparat, yang berkendaraan tank, kemudian barisan aparat itu lapis dua. Jumlah mereka 3 kali jumlah petani Karawang.





Dengan kondisi seperti ini lalu kita akan mengadu kepada siapa? Kepada presiden...atau kepada mereka yang sedang berjuang untuk pilpres, kepada pemerintah??? Hanya kepada Tuhan kami mengadu....


TUHAN Ini kan bulan puasa Tuhan, bulan dimana bulan yang Engku sucikan, dimana semua doa akan    Engkau kabulkan.
TUHAN Aku memohon kepadaMu lindungi mereka ya Tuhan, kuatkan mereka. Kuatkan fisik dan hati mereka
TUHAN sembuhkan penyakit tuli pada mereka yang duduk memangku amanah dari kami
TUHAN kalau pun mereka harus mati di medan itu, jadikan kematian mereka kematian terindah dan kematian syahid Tuhan, kematian mempertahankan apa yang menjadi hak mereka.
TUHAN saya salut sama mereka Tuhan,,,dan entah harus berbuat apa saya Tuhan, hanya mampu berdoa untuk mereka Tuhan.
Sekali lagi Tuhan...berikan kekuatan kepada mereka. Dan lindungi mereka.

Doa sederhana yang selalu saya panjatkan kepada mereka...doa yang semoga banyak diantara teman-teman saya juga berdoa, dan bergerak untuk membantu mereka. Tuhan memberkati kalian