Halaman

Senin, 09 November 2015

Saya Pernah Alayy

Pernahkah kalian membaca buku diary kalian jaman jaman waktu SD dulu..saya pernah hehehehe. Jadi di jaman SD saya termasuk orang yang suka sekali nulis diary, dari SD sampai SMP entah sudah berapa diary habis saya pakai. Jadi dulu saya pernah punya beberapa diary, tapi sekarang sudah hilang. Bahkan ada yang sudah saya bakar yang isinya curhatan soal cowok semuanya hahahaha. 

Yap...kita semua pernah jadi alay, pernah jadi orang yang lebay. Namanya juga manusia semuanya berproses, termasuk isi blog saya ini. Kadang juga lebay alay hahaha,,,yang isinya cuman curhatan atau justru malah gosip gosip kayak emak-emak. Udah lama ga nulis nih..enggak cuman jari saja yang kaku tapi otak juga kaku. 

Ya..udah segitu aja dulu. l
Lagi sibuk...hehehe sibuk observasi. 

Senin, 19 Oktober 2015

PEMUDA DAN PENGHIJAUAN



Pemuda adalah mereka yang memiliki energi yang lebih, semangat yang membara rasa ingin tahu yang tinggi. Serta ide-ide yang sangat kreatif , yang muncul dari otak-otak mereka. Pemuda lah yang memiliki peran penting dalam sebuah perubahan, entah perubahan itu positif atau negatif.
            Penghijauan sendiri adalah kegiatan yang dilakukan guna memulihkan, memelihara dan meningkatkan lahan agar dapat berfungsi secara optimal. Baik sebagai pengatur tata air ataupun pelindung lingkungan.
            Judul dalam tulisan ini adalah “ PEMUDA DAN PENGHIJAUAN” karena saya juga merupakan bagian dari pemuda. Pemuda adalah mereka yang berusia 15-35 tahun. Pemuda memiliki peran penting dalam sebuah perubahan dan juga pergerakan. Apalagi dalam hal ini soal lingkungan. Lingkungan tempat tinggal kita.
            Saat ini banyak sekali pembangunan yang dilakukan oleh para investor, apalagi saya berasal dari Yogyakarta. Saya lahir dan besar di kota ini. Saya tahu bagaiaman dulu lahan hijau masih tersedia di kota ini. Namun saat ini, lihatlah. Atas nama modernitas atas nama perkembangan atas nama era globalisasi atau apapun. Gaung pembangunan dicanangkan oleh para investor yang bekerja sama dengan pemerintah. Lahan hijau mulai banyak yang hilang, penduduk asli tergusur, ruang-ruang publik terampas.
            Efek pembangunan tidak selamanya dirasakan memiliki dampak positif, namun cenderung lebih banyak dampak negatifnya. Polusi, ya benar. Polusi dimana-mana, udara yang kami rasakan tidak seperti dulu. Tidak seperti saat kami masih kecil. Sekarang ini lebih banyak bangunan daripada pohon-pohonnya. Lebih banyak kendaraan dari pada pohon-pohonnya.
            Maukah kita seperti ini terus? Di zaman kita saja sudah seperti ini, apalagi kelak ketika kita punya anak? Punya cucu?. Bagaiamana nantinya 10 atau 20 tahun kedepannya, masihkah kita mau menghirup udara yang seperti ini saja. Tentu tidak kan kawan. Di sini lah pemuda memiliki peran penting dalam perubahan dan pergerakan.
            Tidak perlu memulai dari hal yang besar, karena perubahan itu bisa dari hal kecil. Di mulai dari lingkungan terdekat kita. Saat ini pun juga sudah banyak pemuda yang berkecimpung dalam perubahan di bidang lingkungan. Banyak dari mereka melakukan kegiatan seperti tanam seribu pohon, tanam mangrove, konservasi pantai. Kemudian juga ada pencinta tanaman sayuran, gaya hidup untuk makan sayuran pun saat ini sedang menjadi trend. Saat ini tidak hanya gaya hidup untuk makan sayuran, tapi juga menanam sendiri sudah menjadi banyak trend di kalangan anak muda.
            Kegiatan penghijauan sendiri tidak perlu dilakukan dengan kegiatan yang besar, semisal dengan tanam 1.000 pohon di lahan luas. Tidak perlu seperti itu. Cukup dilakukan dengan kegiatan yang sederhana namun cukup efektif, dan alangkah lebih baik lagi jika kegiatan penghijauan juga dilakukan oleh anak-anak sejak dini. Semisal anak-anak kelas 1 SD sudah kita ajari untuk menanam sayuran atau menanam pohon. Bayangkan 6 tahun dididik seperti itu, maka kelak kita akan melahirkan generasi yang cinta lingkungan. Mungkin tidak hanya cinta lingkungan, tapi juga bisa dia juga cinta sayuran, cinta produk lokal. Mencintai hasil kerja keras dia, karena apa yang dia tanam maka itu yang dia makan.  
            Lalu hal itu mulai berkembang lagi keranah yang lebih besar, banyak pohon-pohon yang menyerap karbondioksida akan banyak ditanam. Pohon-pohon untuk mengurangi polusi kota mulai banyak lagi akan kita jumpai di jalanan yang kita lalui. Lalu kita mulai berfikir untuk tidak 100% menggantungkan hidup kita pada kendaraan bermesin, sesekali dalam aktifitas kita. Kita menggunakan sepeda. Selain mengurangi polusi, bersepeda juga bisa menyehatkan badan, dan itu adalah bentuk rasa syukur kita untuk tidak mencemari udara yang ada disekitar kita.
            Pemuda dan penghijauan, saya yakin pasti bisa. Entah di kota atau di desa. Pemuda memiliki peran yang hebat dalam sebuah kegiatan penghijauan. Jadi muda beda dan berkarya itu boleh lho. Terima kasih.

Salam Anisa
( Pemudi yang baru belajar berkebun di rumah)