Pada bulan
Agustus 2014 ini, tepat di bulan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia,
kasus pembunuhan wartawan Udin, yang terjadi 18 tahun lalu, dikhawatirkan akan
dikedaluwarsakan atau ditutup bulan ini. Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab
dipanggil Udin adalah wartawan Harian Bernas, Yogyakarta, yang dianiaya oleh
orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia.
Sebelum
kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah
Orde Baru dan militer. Ia menjadi wartawan di Harian Bernas sejak 1986. Selasa
malam, pukul 23.30 WIB, 13 Agustus 1996, ia dianiaya pria tak dikenal di depan
rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13
Yogyakarta. Udin, yang sejak malam penganiayaan itu, terus berada dalam
keadaannya koma dan dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta. Esok paginya, Udin
menjalani operasi otak di rumah sakit tersebut. Namun, dikarenakan parahnya
sakit yang diderita akibat pukulan batang besi di bagian kepala itu, akhirnya
meninggal dunia pada Jumat, 16 Agustus 1996.
Aliansi
Jurnalis Independent (AJI) selama
ini telah mengupayakan berbagai cara dan desakan agar pihak Kepolisian secara
serius menuntaskan kasus ini, tapi hingga kini kasus ini seakan ditutup-tutupi
dan seolah diabaikan hingga masa penyelidikannya secara sepihak bisa ditutup
begitu saja. Di bulan ini AJI akan melakukan beberapa kegiatan aksi, yang
berusaha membawa kasus ini ke permukaan, berusaha membawa pesan bahwa
penyelidikan kasus ini harus serius dan tetap dilanjutkan.
AJI
bersama warga Yogyakarta yang terdiri dari para seniman, pelajar, mahasiswa dan
masyarakat akan melakukan sebuah aksi dengan judul BIKE TO REMEMBER MENOLAK KEDALUARSA
KASUS UDIN ( Bersepeda dan Berbagi Komik Udin ). Pada Jumat, 15 Agustus 2014, pkl. 16.00-18.00, dimulai dari Alun-alun
Utara, mereka akan menggunakan sepeda dan membagikan komik Udin karya Sumiardi
dan Andi Pensil Terbang, ada 400 komik yang akan dibagikan di jalan-jalan yang
dilewati. Mereka akan melewati Jl. Ibu Ruswo, Jl. Gondomanan, Jl. Mataram,
Hotel Garuda, Jl. Malioboro lalu finish di 0 KM. (Kutipan press rilis, yang saya buat).
SIAPA UDIN???
Siapakah Udin, adakah yang tahu siapa itu wartawan Udin. Mungkin diantara kalian ada yang belum tahu Udin itu siapa, saat Udin meninggal ada yang baru lahir, bahkan saat itu saya masih duduk di bangku SD. Seperti yang sudah dijelaskan diatas Udin adalah wartawan surat kabar Bernas. Fuad Muhammad Syafruddin (Udin) adalah seorang laki-laki yang lahir dari keluarga sederhana di daerah Bantul, dia bekerja sebagai seorang jurnalis dan untuk memenuhi kebutuhannya dia juga nyambi sebagai loper koran. Udin merupakan jurnalis yang menulis apa adanya, sampai tulisannya yang terakhir soal korupsi yang dilakukan oleh Bupati Bantul, membuatnya berujung pada sebuah kematian.
Sebelum kematian Udin, rumahnya sering ada yang mendatangi, kata tetangganya yang jualan mie dekat rumah Udin. Ada laki-laki aneh yang sering berkeliaran dirumah Udin. Sampai suatu malam pada tanggal 13, ada tamu laki-laki yang ingin mencari Udin, saat itu istri Udin (Ibu Marsiyem) yang membukakan pintu lalu dipanggil lah Udin. Setelah Udin keluar menemuinya tiba-tiba Udin dibunuh. Lalu Udin dilarikan di rumah sakit. Namun Tuhan berkata lain, Udin tidak mampu bertahan dan meninggal pada 16 Agustus 1996, dan dimakamkan di Bantul pada 17 Agustus 1996. Tepat disaat negeri ini merayakan HUT Kemerdekaan RI. Cerita Udin ini bisa dibaca di komik karya Sumiardi
dan Andi Pensil Terbang.
KETERLIBATAN PESEPEDA
Sekarang saya mau cerita kenapa AJI memilih teman-teman pesepeda, AJI melihat bahwa kegiatan JLFR yang dilakukan oleh teman-teman sepeda ini mampu menarik massa yang begitu banyak. Nah...dengan menggandeng teman-teman pesepeda diharapkan massa yang akan datang juga banyak. AJI sendiri juga sering terlibat untuk meliput aksi teman-teman sepeda. So,,,kenapa tidak kali ini teman-teman pesepeda membantu AJI untuk menyampaikan pesan dan mengangkat ke permukaan kasus Udin ini. Agar tidak dikedaluarsakan oleh para pembuat kebijakan, dan berhasil mengungkap pembunuh Udin yang sebenarnya.
Obrolan AJI bersama teman-teman pesepeda sudah dimulai sejak bulan puasa lalu, dan kami sepakati akan membuat sebuah aksi yang ngepop yang bisa sampai ke masyarakat luas. Sebuah aksi yang mampu menyadarkan ke masyarakat bahwa siapa Udin, apa kasus Udin. Dan ternyata selama 18 tahun para pembuat kebijakan itu mandul, karena tidak mampu menguak siapa dalang yang sebenarnya di balik kematian Udin. Akhirnya kami sepakati untuk membuat sebuah aksi pada hari Jumat 15 Agustus 2014. Dibantu oleh anti tank nya kakak Andrew Lumban Gaol.
Ini dia kak Andrew ganks...yang hobinya nempel karya-karya di jalan. Ada yang menolak lupa, nah itu karya dia. Sama pacarnya...jadi kalau ada yang berminat jadi pacarnya udah ditutup lowongannya :)
Akhirnya dibuatlah sebuah aksi BIKE TO REMEMBER...filosofi dari kata Bike tentu artinya bersepeda. Bike sendiri kan dibaca "baik" atau bisa dibaca "bek, beck" yah seperti itulah yang bisa diartikan bersepeda atau kembali ingat. Bersepeda untuk mengingat atau mengingat kembali. Yahhh..itulah filosfinya, intinya kita ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu ingat kasus wartawan Udin yang dibunuh karena berita. Selalu ingat dan menolak lupa kasus ini.
Konsep acaranya sendiri, teman-teman sepeda bersepeda melewati rute yang sudah ditentukan. Kemudian finish di 0km. Selama perjalanan ada teman yang ditunjuk sebagai orator, untuk berorasi. Agar selama perjalanan masyarakat yang melihat paham akan aksi kami dan tahu siaapa Udin.
Ini dia laki-laki muda idaman para pemudi masa kini namanya Ariph. Idolanya para satpol keple eh...satpol PP. Kowe wangun...aku bocahmu riph!!!!
Kemudian setelah sampai finish di 0km, ada beberapa acara seperti orasi dan sambutan dari ketua AJI Yogyakarta, Solo dan Semarang. Ada juga perform musik dari teman-teman Ilalang Zaman, Sisir Tanah, Kepal SPI dan dari Solo ada Siasat.
Kelly Mayasari saat diinterview teman-teman media :)
Ini dia Mas Tommy (AJI Yogyakarta) yang ngajakin teman-teman pesepeda untuk ambil bagian dalam acara peringatan kematian wartawan Udin.
Aksi teman-teman pesepeda saat BIKE TO REMEMBER MENOLAK KEDALUARSA KASUS UDIN
Terima kasih ya teman-teman pesepeda yang mau terlibat dalam acara BIKE TO REMEMBER MENOLAK KEDALUARSA KASUS UDIN. Untuk Sulis dan Vidi yang begadang untuk nyablon benderanya, kalian luar biasa. Lelah kalian akan terbayar kelak...! Pokoknya kalian luar biasa salut bisa hadir dan selalu bersama teman-teman pesepeda. Untuk AJI Yogyakarta yang sudah mempercayakan teman-teman pesepeda bisa mengangkat soal Udin ini, sehingga masyarakat juga bisa melihat siapa Udin dan bagaimana kinerja para pembuat kebijakan selama 18 tahun, semenjak Udin meninggal dunia.
Jangan pernah lelah kawan...untuk selalu menyuarakan kebenaran.
Jangan pernah diam kawan...akan adanya kasus pelanggaran HAM di negeri tercinta ini.
Jangan pernah berhenti untuk selalu kayuh sepedamu demi kebaikan.
Dan jangan berhenti untuk tertawa saat kita bersama-sama :D
PADA AKHIRNYA KITA SEMUA HANYA MENUNGGU GILIRAN (Kepal SPI)