Ada percakapan...antara supri dan paijo, supri adalah
seorang remaja ababil dari daerah Semin, Gunung Kidul. Supri : Kamu udah punya
FB belum, lalu dengan muka penuh ingus tadi pagi yang kering Paijo menjawab wah
ga punya e Sup. Supri pun ketawa hahaha ga gaul..kamu sekarang itu apa-apa
serba internet, FB sosial media lainnya. Paijo pun pergi sambil menjilati ingus
kering tadi tanpa memperdulikan Supri yang ngoceh.
Pasti diantara kamu pernah dengar ada percakapan seperti itu
dong, ketika kamu ga punya sosial media seperti FB, twiter, instagram, whatsup
dll lalu dengan mudahnya dikatakan ga gaul, ga update, cupu lah apalah. Pernah
kan?? Ok..biar kamu makin pede dengan anti mainstream yang kamu pilih, saya
akan memaparkan bagaimana pengaruh sosial media terhadap perilaku
konsumtif,,tsahh judulnya udah kayak skripsi aja ya hahaha.
Ok..jadi tulisan ini efek dari keseloan saya,,pada hari
jumat kemarin liat iklan kakao talk, sebenarnya saya bukan pengguna sosial
media itu dan ga ada masalah. Tapi yang bikin saya aneh di iklan itu, gini
senin gue belanja ini, selasa gue makan ini..rabu dan seterusnya sampe weekend
diisi dengan nonton sama gebetan. Mari cermati dengan cerdas iklan itu ya..gini
lo kenapa ketika kita donwload sosial media, hal itu justru akan membuat kita
menjadi lebih konsumtif lagi.
Liat aja,,kenapa di setiam sosial media isinya hanya iklan
tempat nongkrong yang asyik...baju-baju, mari sis dibeli bajunya, mari sis
dibeli sepatunya, dll. Oh..damn hal itu kan akan membuat kita jadi lebih asyik
belanja di OL shop, jangan-jangan besok beli pecel lele aja, bisa On Line.
Haduhhh...Memang sih hak setiap orang ketika dia akan berbelanja dengan cara
apapun, namun harus tetap diperhatikan dampak dari kemajuan teknologi yang ada
dong.
Misal gini ketika kamu beli sepatu di Beringharjo..
" Mbak sepatune pinten? Monggo mbak 30 50 ewu mawon,
halah mbak larang e mbok 25 yo, gih pun mbak gih pelaris." (jangan
dicontoh ya agak sadis nawarnya)
lalu jual beli pun terjadi kemudian obrolan lain akan
berkembang...Mbak daleme pundi (tanya pedagang) kulo riku mbak Nagan, halah
mertuo kulo gih tiang Nagan, Onggih mbak pundine. Obrolan berlanjut
lagi,,,sambil pedangan itu lupa kalau dia sedang berjualan.
Akhirnya kamu pun punya kenalan mbak-mbak pedagang sepatu di
beringharjo, bahkan mertua dia tetangga kamu, yang mungkin selama ini kamu
mintain makanan, hahaha. Lalau terjalinlah silaturahmi setiap kamu datang maka
akan dapat potongan sadis 50%, dan kamu pun mulai promosiin dagangan dia ke
teman-teman kamu, karena murah belanja disitu. Akhrinya pedagang itu jadi kaya
raya ( bukan berkat kamu juga sih).
Liat kan bagaimana sebuah interaksi sosial dalam jual beli
saja, bisa menciptakan hal yang luar biasa, siapa tahu kelak kamu akan dapat
jodoh. Saran saya belanja di awul-awul aja, biar kamu dapat jodoh uda-uda
Sumatera Barat. Itulah untungnya sebuah interaksi...
Pilihan kamu sih mau belanja apa..tapi saran saya ya, jangan
terjebak dengan iklan-iklan yang ada di sosial media, dan jadilah pengguna
sosial media yang bijak. Jaman sekarang harus tetap bisa berdiri diatas
idealisme kamu sendiri ya :). Jadilah pemuda yang Muda, Beda dan Menggoda
leo..leo..leo Kalau artian dari gaul hanya berdasarkan dengan sosial media yang kamu punya maka kamu salah...ga punya sosial media bukan berarti kamu ga gaul. Perbedaan gaul itu hanya deari otak dan pengetahuan kamu saja....
1 komentar:
Menurutq sih balik lagi ke pribadinya masing2 aja, :D
Posting Komentar