Selamatkan pohon rindang adalah
bentuk kegelisahan para teman-teman karena banyak para caleg yang denga
seenaknya mereka memaku alat peraga kampanye (APK) dipohon. Bahkan mereka memakai
paku untuk menancapkan APK, yang mana itu bisa merusak pepohonan dan fungsi
pohon sebagai perindang juga akan hilang, keindahannya tidak bisa kita nikmati
karena terpasang foto-foto para caleg.
Kegelisahan
itulah yang membuat teman-teman dari kalangan pesepeda, pelajar, mahasiswa,
seniman, budayawan, karyawan dll. Berkumpul di Angkringan Tego pada Jumat, 14
Maret 2014. Aksi ini berawal tercetus oleh Wowok (ERWE) salah satu musisi
Yogyakarta dan pegiat sepeda juga. Setelah rapat di tego disepakati aka nada
acara aksi pencopotan APK yang melanggar, yang ditempel di pohon-pohon. Karena
memang penempelan APK di pohon itu melanggar. Ini dia Undang-undangnya
“ Peraturan
Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 pasal 17 bahwa kampanye Pemilu
dalam bentuk pemasangan alat peraga di tempat umum sebagaimana dimaksud dalam
pasal 13 ayat d, menegaskan bahwa alat peraga kampanye tidak ditempatkan pada
tempat ibadah, rumah sakit, pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah,
lembaga pendidikan, jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana dan
prasarana publik, taman dan pepohonan.”
Dari peraturan
tersebut sudah jelas sekali, bahwa aksi penempelan alat peraga kampanye di
pohon termasuk pelanggaran. Namun pada kenyataannya di jalan-jalan banyak
sekali kita jumpai, pohon yang dipaku, pohon yang dikaitkan dengan kayu bendera
partai. Sehingga merusak keindahan pohon itu sendiri. Berawal dari keresahan
itu, maka teman-teman akan membuat aksi SAVE POHON PERINDANG, yang akan
dilakukan pada Kamis, 20 Maret 2014. Agenda kegiatannya yaitu bersepeda sambil
menyopot APK yang ditempel di pohon. Ok,,acara sudah fix, kemudian sudah
membuat press rilis untuk di sebar ke media. Namun acara tiba-tiba berubah saat
selasa, karena ada masukan dari ma Joyo, karena mengingat kampanye di
Yogyakarta sempat risuh. Maka acara pencopotan tidak jadi, karena
mengkhawatirkan keselamatan teman-teman pesepeda yang lainnya.
Akhirnya
acaranya tetap dengan judul SAVE POHON PERINDANG, dengan ditambahi PENDATAAN
DAN PENGADUAN KE KPU (BANWASLU). Yaitu aksi yang dilakukan teman-teman adalah
mendata semua partai dan caleg yang memasang APK di pohon-pohon. Menggunakan
sepeda kami menyusuri jalan kota Yogyakarta, dan mencatatanya. Berkumpul di
alun-alun utara kemudian menyusuri Jl. Brigjen Katamso, Jl. Paris, Jl. Menukan,
Jl. Sisingamangaraja, Jl. Kol.Sugiyono, Jl. Tamansiswa, Jl. Kusumanegara.
Kemudian saat tiba di Balai Kota, kita membagi teman-teman dalam 4 grup, dan
semuanya finish di Jl. Mangkubumi.
Setelah data
terkumpul maka kita semua yang mengolah, yang mengolah data sebenarnya ingin
minta bantuan mas Joyo. Namun karena ingin belajar maka saya kerjakan bersama
wowok dan Kelly. Tugas saya dan wowok masih menambahi data-data yang kurang,
sedangkan untuk urusan data diolah oleh Kelly. Setelah data siap, maka tugas
selanjutnya adalah penyerahan ke KPU.
So…here this
the very stupid story begin hahahaa. Kita sudah menentukan bahwa hari Senin, 24
Maret 2014, pkl. 13.00 akan melapor ke KPU. Malamnya kita berempat ketemuan di
kantin S15(depan pasca ISI). Karena laporan belum selesai kurang dikit, makanya
kita kebut. Dan disitu wowok bilang “ Ojo ndadak lo le ngeprint, nek ndadak ki
sok ono-ono wae hal-hal yang tidak diinginkan.” Waaaaa dan benar saja…. Jadi
pagi saya ke KPU, dan kita salah alamat harusnya lapor itu ke Banwaslu,
akhirnya saya muter-muter mencari Banwaslu. Alhamdulilah ketemu. Kemudian saya
harus sms media lagi untuk mengganti tempat penyerahan. Siangnya jam 11.00
ketempat wowok, disitu sudah ada Kelly, and you know what mereka belum ngeprint
karena print bermasalah. Dan masalah itu sudah dari pagi, mulai print rusak,
internet ga ada sinyal, pake blutut juga tidak bisa.
Dan saat saya
dan Kelly mau foto copi form, apa yang terjadi. Tidak jauh dari rumah wowok
kami ditabrak vario, whattt the fakkkk. Hahahahaha kami terjatuh dan
tertawa-tawa,,,kok bisa. Aduhhhh akhirnya kaki sakit betis sobek, celana jeans
juga sobek. Mereka minta ganti,,,lah mbak saya yang parah, dan mereka akhirnya
pergi. Saat wowok dating mereka udah pergi, padahal saya mau nelpon pengacara
wkwkwkw.
Okeh,,semuanya
sudah beres takaz pun datang, ketika mendengar cerita kecelakaan cuman ketawa
ngakak. Sialannnnnnn….dengan kaki yang masih nyeri, dan tangan kanan Kelly yang
agak sakit kami tetap naik sepeda untuk ke Banwaslu. Dan here we are sampai
juga di Banwaslu, dan diterima oleh ketua Banwaslu beserta asistennya.
Inilah aksi kita saat kumpul di alun-alun utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar