JLFR
#48
4
tahun mengayuh bersama
Jogja
Last Friday #48
4
tahun kini tak terasa
Ku
kayuh sepedaku
Mengitari
Jogjaku
Bersama
kalian semua
Jogja
Last Friday #48
4
tahun kini bersamamu
Janganlah
kau berhenti kayuh sepedamu
Hingga
bumi tak bermentari
(Kutipan Lagu parodi JKT 48, dibawakan oleh
@W2k_erwe dan teman-teman)
Tak
terasa 4 tahun berlalu,,,para kayuhan pesepeda sudah sampai bulan ke 48 tahun
keempat dan sepeda terus melaju. Di mulai tahun 2010, gerakan JLFR (Jogjakarta
Last Friday Ride) bukan sebuah gerakan bentuk protes terhadap pemerintah
seperti yang dilakukan di luar negeri. Namun JLFR hanya sebuah kumpulan
teman-teman pesepeda yang bersepeda bersama mengelilingi kota Jogja setiap
jumat di akhir bulan.
Kadang kita menyebutnya sebagai
Party on Bike….ya memang benar saat semua berkumpul di acara JLFR kita semua
berpesta dengan sepeda kita. Mungkin yang 29 hari kita bersepeda
sendirian,,saat itu kita akan bersepeda bersama. Atau yang jarang bersepeda dan
cuman bersepeda saat JLFR ya tidak apa-apa. Prinsipnya yang penting semua
bersepeda hurahhhh….
Bikin macet,,,klakson dimana-mana
cacian makian dengan kata-kata yang tidak sopan sering kami dapatkan dijalanan,
yah tidak apa-apa. Sepeda dianggap macet, dan harus menyingkir dari jalalanan.
Bahkan kadang pesepeda juga sering meneriaki pengendara lain dengan kata-kata
yang tidak sopan. Harusnya ini tidak boleh dilakukan oleh para pesepeda.
Tunjukkan
kalau pesepeda itu santun, tidak perlu berteriak saat di klakson, toh kita
cukup diam dan minggir saja sudah selesai. Tunjukkan kepada mereka bahwa ini
gerakan yang bukan layaknya seperti gang motor atau komunitas lainnya yang
rusuh. Tapi tunjukkan bahwa ini adalah kegiatan yang bisa menularkan virus
mencintai sepeda kepada orang lain, hmmmm…bisa jadi mencintai pesepedanya juga
hahahhaa :*
Ulang tahun JLFR semalam seru
sekali,,,kemeriahan ini milik para pesepeda,,25 April 2014 adalah ulang tahun
JLFR yang ke 4 tahun. Tidak terasa kayuhan ini sudah sampai ke tahun keempat.
Acara semalam diisi penayangan video dari Wowok (erwe) dan penayangan film
documenter JLFR karya mas Theo. Di sepanjang jalan Mangkubumi di depan xl diisi
dengan bazar-bazar dari teman-teman berbagai komunitas pesepeda, seperti
Bangirejo, Uwuh pit, Pit Dhuwur, Sewon Ngepit, Sleman Ngepit, Prambanan,
Godean, Umbulharjo, dan Compi Jejal.
Pokoknya seru dan asik,,,semoga JLFR
terus berkembang dan kedepannya semakin baik. Pesertannya bisa lebih disiplin
tidak urakan dijalanan, mau berbagi jalanan, dan mari kampanyekan safety riding
bersama.
Eh…iya ini foto-foto JLFR semalam,,, dokumentasi by om Daniel Suharta.
Sorry komandan saya curi fotonya :P dan juga ambil dari Mba Weny hehehehe....
Panggung sederhana saat nobar film dokumenter JLFR
Teman-teman bangirejo dengan dandanan dan kostum keren mereka
Bu ester (tengah) diampit dua cewek manis hahahaha saya dan Nora
Om Daniel bersama duo cewek keren...Maria dan Yolanda
Mba Weny dan Maria....ayu kabeh sunn siji siji
Pak Erte ne Bangirejo sayang ra wani reget,,,hahaha salut sama pak Erte yang selalu ngatur jalan, dan berteriak " Mari berbagi jalan"
Next JLFR harus seperti itu,,,teriakan "MARI BERBAGI JALAN" ala Pak Erte
Mariaaaaa....kowe pancen wangun sekali :D
Waaaa,,,iki kebiasaaan foto di ruang tunggu sepedah.
Pokoknya seru dan bahagiakkk,,,JLFR telah membuat saya memiliki banyak teman-teman pesepeda dari segala jenis usia, jenis sepeda, dan berbagai komunitas. Saya bangga punya teman-teman yang juga cinta sepeda dan Jogja seperti kalian semua teman :D. Semoga bar kuwi trus ketemu jodohhh yadeueeewww hahahaha.
Udah dulu yah,,,sampa jumpa (Ngepit sikek).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar