Akibat
bercandaan lalu jatuh semuanya gubrakkk…hahahah ya tidak ada suara gubraknya
sih pas jatuh dari sepeda. Itu yang saya alami beberapa hari yang lalu jatuh
dari sepeda bersama kawan saya. Sakit…??? Sakit pakai banget. Jaket dibagian
siku saya robek, siku berdarah. Leher kebentur cukup sakit juga. Dan oh..my
god, selangkangan ini sakit semua akibat kena stang sepeda. Esoknya mulai
muncur ungu-ungu (memar) banyak sekali :(.
Namun
yang bikin sedih tidak hanya sakit yang saya rasakan. Melihat kawan saya juga
terjatuh dan kepalanya terbentur sedih sekali, sedih yang menyalahkan diri
saya. Seandainya saya tidak melakukan hal itu. Seandainya saya bisa nyepeda
anteng, namun apa dikata. Dia juga harus merasakan jatuh. Tapi dibalik itu ada
perkataan yang membuat saya sakit,,,,ada yang menyebutkan bahwa saya
sengaja melakukan hal itu. What…damn sekali. Bagaimana bisa saya melakukan hal
itu, duh hal itu tidak masuk diakal. Kalau saya ingin mencelakai seseorang akan
saya lakukan kepada orang yang saya benci dan telah menyakiti saya. Tapi ini
kawan saya sendiri, ga mungkin lah.
Belajar
dari itu semua,,,saya belajar sabar ikhlas dan mengoreksi diri saya sendiri. Belajar
bahwa ternyata sikap orang kepada kita tidak seperti gambaran awal yang telah
kita buat. Sketsa hanyalah sketsa. Ada untungnya peristiwa itu terjadi saya
bersyukur sekali akan hal itu. Pertama bersyukur saya masih diberi umur untuk
bisa hidup di dunia ini, karena saat itu persis saya jatuh di depan mobil, ahh
meleset sedikit saya pasti sudah tidak didunia ini. Bersyukur bahwa teman saya
juga tidak apa-apa. Dibalik itu saya belajar soal semua ini, bahwa jangan
memberikan atensi yang berlebihan kepada masalah orang lain, karena kelekatan
yang terlalu melekat kadang akan menjadi boomerang bagi diri saya sendiri.
Intinya
saya bersyukur bahwa Tuhan sayang kepada saya, saya tidak peduli banyak orang
yang membenci saya atau menyalahkan atas kebodohan saya. Saya hanya meminta
maaf kepada Tuhan, dan berjanji akan lebih baik lagi. Karena saya sadar betapa
kematian itu sangat dekat dengan kita. Jadi kalau Tuhan ingin memberikan
kematian saya ingin kematian yang terbaik, menghadapNYA dengan cara yang
terbaik. Dan semoga persiapan yang terbaik pula yang kelak akan saya bawa untuk
kematian saya.
Jadi buat diri-diri yang tersakiti atas perilaku saya saat ini. Maafkan saya ikhlaskan segala dosa dan perbuatan saya ya. Semoga Allah membukakan pintu hati kalian agar bisa memaafkan diri saya yang penuh khilaf dan dosa. Insyallah atas izin Allah semoga saya bisa terus menerus memperbaiki diri saya. Buat yang selalu support saya saat saya terpuruk terima kasih sekali, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan kalian. Saya hanya punya doa untuk kalian semua.
aku sayang kalian semua
anisa yang penuh khilaf dan dosa