Halaman

Minggu, 14 April 2013

Minggu Sore


Bismillahirahmanirahim,,,ya allah aku ikhlas dan pasrah menerima segala ketentuan, takdirMu apapun itu ya allah. Aku mencintai diriku sepenuhnya, aku menerima sepenuhnya apa yang terjadi pada hamba. Hamba pusing ya allah,,aku ikhlas menerima kondisi kepala yang pusing ini. Aku ikhlas aku pasrah, aku mencintai diriku ya allah.
                Well itulah sepenggal doa, sepenggal EFT kecil-kecilan memang benar saya sedang pusing,,gara-garanya mungkin sore tadi saya ngantuk banget, saya tidak suka jika harus tidur setelah ashar, saya minum kopi hitam, mandi lalu salat ashar. Apa yang terjadi kepala saya pusing,,,aduh bingung mau ngapain. Karena tidur setelah ashar itu tidak baik. Akhirnya memutuskan untuk buka laptop.
                Mau nulis apa saya juga bingung,,tapi kemarin sempet nulis, sudah saya posting di blog ternyata malah kehapus aduh menyesal sekali. Tapi ya sudahlah tidak apa-apa, dengan sisa memori karena masih pusing saya coba mengingat-ingat tulisan saya kemarin. Sebenarnya tulisan saya kemarin lebih soal diri saya sendiri..di pergaulan sehari-hari saya,,saya ini bisa dikatakan jomblo, single, tidak punya pacar, tidak laku. Label itulah yang disematkan sebagian teman-teman kepada saya. Saya berpikir ya sudahlah ya tidak apa-apa niat mereka hanya sekedar iseng.
                Tapi lama-lama agak risi juga ya mendengar hal itu,,bahkan kadang sifat iri juga melanda saya, kadang iri melihat teman yang sudah punya hubungan dengan lawan jenis. Tapi saya selalu meyakinkan diri saya,, “ Anisa apakah kamu yakin, benar-benar menginkan pacar, buat apa sih? Lebih besar manfaat positif atau negatifnya sih?” Pertanyaan itu yang selalu saya tanyakan kepada diri saya. Memang ketika kita punya pacar, maka status di lingkungan kita bisa bilang berpacaran. Hahahaha kadang aneh juga sih liat hal itu….kemarin sempet ada temen yang nanya gini “ Nis diantara 4 orang kok kayaknya kamu sendiri sih yang ga terlalu bingungin soal cowok”. Saya cuman bisa tersenyum tipis.
                Ada sebagian mimpi-mimpi saya yang harus saya kejar ketimbang mengejar cowok, pacar atau apalah. Impian-impian yang menurut saya lebih baik diprioritaskan dahulu..banyak sekali hal-hal yang ingin saya kejar selama hidup saya. Jadi kalau saya belum berfikir soal pacar wajarlah ya. Tapi iri-iri dikit boleh lah, tapi alhamdulilah saya tidak terpenjara dengan sifat iri saya. Saya bisa menyalurkan energy pada kegiatan-kegiatan yang lainnya. Impian dekat-dekat ini saya ingin lanjut S2,,tapi masih bingung apakah lanjut ilmu psikologi atau mencoba hal-hal baru. Karena saya memang tertarik hal-hal baru ilmu-ilmu baru. Saya ingin membuat sebuah LSM yang pernah saya singgung sedikit di blog saya ini. Saya ingin bekerja,,banyak deh impian dan cita-cita saya hehehehe.
                Salah satunya MENIKAH hehehehe,,,awalnya impian menikah belum terbesit di dalam pikiran saya. Kemudian saya sempat menemukan artikel quantum menikah dari blognya mas Arif RH seorang happiness consultan, ini saya kutip dari blognya “Menikah bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis. Menikah adalah permainan energi, permainan vibrasi dan bermain di wilayah quantum. Bahkan lebih dari itu, menikah adalah bagian dari peningkatan kecerdasan spiritual. Jadi jika anda sudah siap dan mampu, menikahlah. Jika belum, bersabarlah.”




        Setelah membaca artikel tersebut saya mulai banyak berpikir soal pernikaha, saya baca-baca ayat al quran. Tujuan pernikahan yang saya maksud bukanlah hanya sekedar menghalalkan hubungan intim, tapi lebih dari itu. Seperti kutipan diatas menikah itu bermain energy, vibrasi getarannya. Ketika kita menikah maka kita harus berbagi pemikiran dengan suami atau istri kita. Jadi mumpung masih lajang memilih orang-orang yang kelak akan mendampingi kita selama-lamanya itu wajar. Ingin menikah itu bukan berarti ketemu orang langsung ingin menikah tidak. Tapi saya lebih ingin menyiapkan mental saya sejak dini,,mental pernikahan yang artinya saya harus siap menerima kondisi apapun dari pasangan saya. Bukan berarti saya tidak memilih lo.
            Jadi begini, ketika kita lajang kita masih berhak memilih. Tapi kelak ketika sudah menikah jangan pernah melakukan yang namanya MEMBANDINGKAN. Saya mendapat pelajaran ini dari Bapak Dien Syamsudin, beliau berkata “ Menikah itu berarti berhenti untuk membandingkan.” Jangan setelah menikah kita bilang begini,,aduh suamiku kok ga bisa kayak si A ya,,aduh istriku kok ga secantik si B ya.
            STOP doing that,,pada dasarnya manusia itu tidak terlalu suka jika dibanding-bandingkan. Jadi jangan membanding-bandingkan apa yang sudah menjadi pilihan kita. So biar kita bisa mendapat pasangan yang terbaik dunia dan akhirat. Pantaskan diri kita dulu untuk bisa mendapatkan orang-orang yang terbaik dunia dan akhirat, kelak Allah yang akan memilihkan jodoh kita. ( eh alhamdulilah sudah tidak pusing)
            Ya Rabb,,Engkau yang Maha Mengetahui apa yang hamba butuhkan Ya Rabb, aku berlindung kepadaMu atas segala keburukan-keburukan di dunia ini. Ya Rabb dengan menikah maka hati hamba akan tenang Ya Rabb,,,semoga Engkau mengijinkan hamba mendapatkan jodoh terbaik, jodoh pilihan Mu, jodoh yang kelak bisa membahagiakan hamba dunia dan akhirat, jodoh yang takut akan Engka Ya Rabb..semoga hamba pantas mendapatkannya.  Semoga Kau juga berikan jodoh terbaik kepada teman-teman hamba yang belum menemukan jodohnya, dan Engkau panjangkan jodoh orang-orang yang sudah menikah. Engku berikan ridhamu kepada keluarga mereka. Engkau berikan keturunan yang baik, yang kelak bisa membanggakan orang tuanya di dunia dan akhirat. Amin Amin Ya Rabbalalamin….

Tidak ada komentar: