Bismillahirahmanirahim,,,ya
allah aku ikhlas dan pasrah menerima segala ketentuan, takdirMu apapun itu ya
allah. Aku mencintai diriku sepenuhnya, aku menerima sepenuhnya apa yang
terjadi pada hamba. Hamba pusing ya allah,,aku ikhlas menerima kondisi kepala
yang pusing ini. Aku ikhlas aku pasrah, aku mencintai diriku ya allah.
Well itulah sepenggal doa, sepenggal EFT
kecil-kecilan memang benar saya sedang pusing,,gara-garanya mungkin sore tadi
saya ngantuk banget, saya tidak suka jika harus tidur setelah ashar, saya minum
kopi hitam, mandi lalu salat ashar. Apa yang terjadi kepala saya pusing,,,aduh
bingung mau ngapain. Karena tidur setelah ashar itu tidak baik. Akhirnya
memutuskan untuk buka laptop.
Mau nulis apa saya juga bingung,,tapi kemarin sempet
nulis, sudah saya posting di blog ternyata malah kehapus aduh menyesal sekali.
Tapi ya sudahlah tidak apa-apa, dengan sisa memori karena masih pusing saya
coba mengingat-ingat tulisan saya kemarin. Sebenarnya tulisan saya kemarin
lebih soal diri saya sendiri..di pergaulan sehari-hari saya,,saya ini bisa
dikatakan jomblo, single, tidak punya pacar, tidak laku. Label itulah yang
disematkan sebagian teman-teman kepada saya. Saya berpikir ya sudahlah ya tidak
apa-apa niat mereka hanya sekedar iseng.
Tapi lama-lama agak risi juga ya mendengar hal itu,,bahkan
kadang sifat iri juga melanda saya, kadang iri melihat teman yang sudah punya
hubungan dengan lawan jenis. Tapi saya selalu meyakinkan diri saya,, “ Anisa
apakah kamu yakin, benar-benar menginkan pacar, buat apa sih? Lebih besar
manfaat positif atau negatifnya sih?” Pertanyaan itu yang selalu saya tanyakan
kepada diri saya. Memang ketika kita punya pacar, maka status di lingkungan
kita bisa bilang berpacaran. Hahahaha kadang aneh juga sih liat hal itu….kemarin
sempet ada temen yang nanya gini “ Nis diantara 4 orang kok kayaknya kamu
sendiri sih yang ga terlalu bingungin soal cowok”. Saya cuman bisa tersenyum
tipis.
Ada sebagian mimpi-mimpi saya yang harus saya kejar
ketimbang mengejar cowok, pacar atau apalah. Impian-impian yang menurut saya
lebih baik diprioritaskan dahulu..banyak sekali hal-hal yang ingin saya kejar
selama hidup saya. Jadi kalau saya belum berfikir soal pacar wajarlah ya. Tapi
iri-iri dikit boleh lah, tapi alhamdulilah saya tidak terpenjara dengan sifat
iri saya. Saya bisa menyalurkan energy pada kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Impian dekat-dekat ini saya ingin lanjut S2,,tapi masih bingung apakah lanjut
ilmu psikologi atau mencoba hal-hal baru. Karena saya memang tertarik hal-hal
baru ilmu-ilmu baru. Saya ingin membuat sebuah LSM yang pernah saya singgung
sedikit di blog saya ini. Saya ingin bekerja,,banyak deh impian dan cita-cita
saya hehehehe.
Salah satunya MENIKAH hehehehe,,,awalnya impian
menikah belum terbesit di dalam pikiran saya. Kemudian saya sempat menemukan
artikel quantum menikah dari blognya mas Arif RH seorang happiness consultan, ini
saya kutip dari blognya “Menikah bukan hanya sekedar pemenuhan
kebutuhan biologis. Menikah adalah permainan energi, permainan vibrasi dan
bermain di wilayah quantum. Bahkan lebih dari itu, menikah adalah bagian dari
peningkatan kecerdasan spiritual. Jadi jika anda sudah siap dan mampu, menikahlah.
Jika belum, bersabarlah.”
Setelah membaca artikel tersebut saya
mulai banyak berpikir soal pernikaha, saya baca-baca ayat al quran. Tujuan
pernikahan yang saya maksud bukanlah hanya sekedar menghalalkan hubungan intim,
tapi lebih dari itu. Seperti kutipan diatas menikah itu bermain energy, vibrasi
getarannya. Ketika kita menikah maka kita harus berbagi pemikiran dengan suami
atau istri kita. Jadi mumpung masih lajang memilih orang-orang yang kelak akan
mendampingi kita selama-lamanya itu wajar. Ingin menikah itu bukan berarti
ketemu orang langsung ingin menikah tidak. Tapi saya lebih ingin menyiapkan
mental saya sejak dini,,mental pernikahan yang artinya saya harus siap menerima
kondisi apapun dari pasangan saya. Bukan berarti saya tidak memilih lo.
Jadi begini, ketika kita lajang kita masih berhak
memilih. Tapi kelak ketika sudah menikah jangan pernah melakukan yang namanya
MEMBANDINGKAN. Saya mendapat pelajaran ini dari Bapak Dien Syamsudin, beliau
berkata “ Menikah itu berarti berhenti untuk membandingkan.” Jangan setelah
menikah kita bilang begini,,aduh suamiku kok ga bisa kayak si A ya,,aduh
istriku kok ga secantik si B ya.
STOP doing that,,pada dasarnya manusia itu tidak terlalu
suka jika dibanding-bandingkan. Jadi jangan membanding-bandingkan apa yang
sudah menjadi pilihan kita. So biar kita bisa mendapat pasangan yang terbaik
dunia dan akhirat. Pantaskan diri kita dulu untuk bisa mendapatkan orang-orang
yang terbaik dunia dan akhirat, kelak Allah yang akan memilihkan jodoh kita. (
eh alhamdulilah sudah tidak pusing)
Ya Rabb,,Engkau
yang Maha Mengetahui apa yang hamba butuhkan Ya Rabb, aku berlindung kepadaMu
atas segala keburukan-keburukan di dunia ini. Ya Rabb dengan menikah maka hati
hamba akan tenang Ya Rabb,,,semoga Engkau mengijinkan hamba mendapatkan jodoh
terbaik, jodoh pilihan Mu, jodoh yang kelak bisa membahagiakan hamba dunia dan
akhirat, jodoh yang takut akan Engka Ya Rabb..semoga hamba pantas
mendapatkannya. Semoga Kau juga berikan jodoh
terbaik kepada teman-teman hamba yang belum menemukan jodohnya, dan Engkau
panjangkan jodoh orang-orang yang sudah menikah. Engku berikan ridhamu kepada
keluarga mereka. Engkau berikan keturunan yang baik, yang kelak bisa membanggakan
orang tuanya di dunia dan akhirat. Amin Amin Ya Rabbalalamin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar